TULISAN PERTAMA
Jualan Konvensional atau jualan
bersistem?
Seringkali ibu-ibu atau mahasiswa atau karyawan memiliki bakat terpendam
senang jualan.
Hal ini nyata dialami oleh teman saya sendiri, sebutlah Dora. Ketika Dora menjadi karyawan selama 18 tahun sejak lulus kuliah, dirinya kerap
berjualan untuk menambah penghasilan.
Entah itu baju, makanan, tas, sepatu, parfum, dll. Bukan hal yang aneh bagi teman-teman kantor
Dora melihat Dora setiap hari membawa jinjingan tas berisi barang jualan. Tentu hasil yang didapat secara ritel
bergantung pada musim apa yang dibutuhkan teman-temannya. Sangatlah saya hargai kegigihannya dalam
menambah penghasilan keluarga. Secara
keuntungan yang diperoleh kemungkinan besar setara tidak lebih dari 50% jumlah
gajinya. Cukup untuk menambah tabungan
hari raya dan berlibur antar kota.
Berbeda dengan teman SMA saya yang sejak kelas 3 SMA, sebutlah Tinkerbell,
mencari tambahan uang saku melalui penjualan suatu barang yang cukup hanya
mengandalkan brosur tetapi Tinkerbell menjadi member atau anggota dari
perusahaan yang tercantum di brosur tersebut.
Dari brosur tersebut, teman-temannya memilih dan memesan melalui
Tinkerbell. Tinkerbell membawa barang
saat ada pemesanan dari temannya. Meski
seringkali Tinkerbell juga menyetok satu dua barang sesuai sisa uang sakunya. Dari pemesanan melalui brosur tersebut,
Tinkerbell mendapat rabat atau diskon sebagai harga member yang bisa diambil sebagai bonus dan menjadi
tambahan penghasilan uang sakunya.
Ketika kuliah, kegiatan menerima pesanan dari teman-temannya terus berlanjut. Bahkan teman SMA yang selalu dihubungi
Tinkerbell tetap memesan padanya, sebagian ada yang telah menjadi member juga
berdasarkan referensi Tinkerbell. Tak
disangka, memasuki tahun ketiga masa kuliahnya,berarti setelah 4 tahun
berjualan dengan mengandalkan brosur dan menyetok barang tersebut, penghasilan
Tinkerbell meningkat hampir tiga kali lipat dari empat tahun sebelumnya. Dan karena teman-temannya sebagian yang ikut
serta menjadi member juga berjualan, maka sesuai sistem penjualan di perusahaan
tersebut, Tinkerbell berhak mendapat yang disebut komisi jaringan.
Menyadari ada keuntungan lebih yang didapat dengan berjualan ‘bermodal’
brosur, Tinkerbell semakin giat berjualan.
Tahun keempat ini Tinkerbell mulai mempelajari dengan aktif bertanya pada
temannya yang dulu memasukkannya menjadi member. Ternyata temannya meski masih sebagai member
tetapi tidak aktif berjualan seperti Tinkerbell. Temannya hanya menyarankan Tinkerbell datang
ke pertemuan yang ada di kantor tempat biasa Tinkerbell order barang.
Meski awalnya malu-malu, karena lebih banyak bapak-bapak dan ibu-ibu di
dalam ruangan tersebut, Tinkerbell mencoba memberanikan diri bertanya pada
mereka. Tinkerbell mencoba rutin datang
ke pertemuan yang ada di kantor tersebut, sehingga semakin paham sistem kerja
yang seharusnya dilakukan sejak awal sehingga bisa jadi pencapaian Tinkerbell
bisa lebih cepat melompat. Tetapi tidak
ada kata terlambat bagi Tinkerbell. Dia
bersabar mengikuti sistemnya dan semakin semangat berjualan dan bisa menyetok
barang lebih banyak lagi.
Tak disangka memasuki tahun terakhir kuliah, tepat 5 tahun lebih
menjalankan berjualan ‘bermodal’ brosur, Tinkerbell mengalami lompatan yang
sangat tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Jika dibandingkan dengan teman-temannya yang menambah penghasilan uang
saku dari bidang lain, misalnya dari mengajar atau menjaga stand pameran,
Tinkerbell mendapat sekitar 100 kali lipat dari penghasilan mereka per
bulannya.
Angan-angannya melanjutkan studi ke jenjang berikutnya dari biaya sendiri
akhirnya terpenuhi. Bahkan meski sedang
menjalankan studi Pasca Sarjana, Tinkerbell tetap menjalankan bisnisnya tanpa
mengganggu studinya. Hingga sekarang
setelah hampir 10 tahun dia tetap menjalankan bisnis tersebut. Selain mendapat kesempatan berlibur ke luar
negeri secara gratis, sebagian penghasilan dari menjalankan bisnis tersebut
sudah dibelikan berupa investasi persawahan, logam mulia, properti. Terbayar sudah rasa malu, dihina, dicemooh
karena dianggap merendahkan status dengan ijazah pasca sarjana kenapa masih jualan yang bersistem tersebut
alias sistem jualan apa ya...
Kira-kira apa yang membedakan keduanya?
Sistem Penjualan memegang peranan penting dalam pencapaian
penghasilan. Sekali lagi Sistem Penjualan.
Jika tertarik untuk membaca lebih lanjut, silakan klik tulisan
lanjutan di link ini
Dan Silakan dicek klik link di
bawah untuk sarana teman-teman belajar
bisnis online pengaplikasian dari sistem internet marketing :
belajar internet marketing
atau belajar dari link di bawah:
belajar bisnis online juga
belajar internet marketing
atau belajar dari link di bawah:
belajar bisnis online juga
Kami akan mengirimkan e-mail berupa training cara memulai bisnis melalui
sistem online yang mengadopsi internet marketing. Temans bisa memiliki web replika tanpa teman-teman harus
membuat web sendiri apalagi jago IT. Mohon masukkan
data e-mail teman-teman sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar