Sebelum menyimak tulisan di bawah, agar bisa berpikir netral bahwa tulisan ini TIDAK memihak salah satu profesi/bidang. Ada baiknya menyimak tulisan pertama dan kedua di link :
klik di sini
dan
juga klik di sini
Berikut silakan Anda simak tulisan di bawah mengenai fenomena Networking. Semoga membantu
B. Perbedaan bisnis Konvensional, MLM dan
menjadi karyawan :
Karyawan
|
Bisnis
Konvensional
|
MLM
|
1. Aman dan nyaman tanpa
memikirkan omset bulanan, karena sudah pasti mendapatkan gaji. No Worry, right! Kenaikan gaji / jabatan sesuai dengan
prestasi yang Anda buat.
2. Aman karena dibuatkan
asuransi oleh kantor, fasilitas training, fasilitas bea transport, bahkan FASILITAS LIBURAN. Meski jika mau menambah ANGGOTA KELUARGA yang mau ikut
berlibur, perlu MEMBAYAR BIAYA LAGI
MULAI DARI TIKET DAN AKOMODASI SENDIRI.
Kecuali karyawan level tertentu, bisa jadi liburan keluar negeri,
keluarga biasanya tidak ditanggung perusahaan.
3. Jika ada karyawan junior yang
lebih berprestasi timbul kekhawatiran menggeser posisi jabatan yang dimiliki.
4. Harus selalu mengikuti
ASSESMENT/UJIAN jika mau naik jabatan.
5. Meski ide anda lebih cemerlang
dari atasan, tetap dicari kesalahan bahkan sampai tingkat yang kecil dan
mungkin sepele seperti pakaian anda hari itu, dan mungkin akhirnya sebagian
ide anda ‘dicuri’ oleh atasan anda sehingga dialah yang mendapat promosi
kenaikan jabatan.
6. Perbandingan kenaikan gaji
tidak sebanding dengan inflasi, meski anda sangat berada di zona nyaman
dengan berbagai fasilitas perusahaan.
Sehingga kadang-kadang anda menggunakan fasilitas kantor untuk
kepentingan ‘lain’. Misal berbisnis
dengan menggunakan fasilitas kantor, menelepon saudara/tempat les anak/second
bisnis anda dari telepon kantor, atau bahkan fasilitas internet kantor. Sebetulnya sama saja dengan ko...si.
(silakan diisi sendiri).
7. Tidak perlu pusing
mengurus Pajak Penghasilan Pribadi
karena biasanya dipotong langsung saat pembayaran gaji.
8. Sangat mudah mengajukan
kredit ke Bank cukup dengan jaminan slip gaji .
9. Memiliki kans penghasilan
ratusan juta jika sudah mengabdi berpuluh tahun dan mungkin memiliki hubungan
darah dengan pemilik perusahaan sehingga diangkat posisi/jabatan di level
tertinggi.
|
1. Aman /Tidak Aman dan nyaman/tidak
nyaman bergantung padan Penghasilan yang diinginkan dapat ditargetkan
sesuai keinginan Anda, tergantung seberapa kreatif Anda mengemas produk dan
cara berpromosi dan disesuaikan dengan kalender tahunan umumnya. Anda bisa memulai dari diri sendiri sebagai
pengelola, marketing, keuangan.
Semakin meningkat, Anda perlu menggaji karyawan untuk mengurus
administrasi, keuangan, dan bagian marketing lapangan.
2. Anda sebagai bos seringkali merasakan was was jika kinerja karyawan
meningkat. ร
Sehingga:
Timbul rasa was-was jika karyawan minta kenaikan gaji atau was was dia
minta pindah kerja di perusahaan lain jika kenaikan gaji tidak dipenuhi. Padahal bisa jadi omset sedang turun. Dan
kinerja karyawan meningkat juga sebetulnya hasil pengorbanan training yang
dibiayai perusahaan. Bagai simalakama.
Harus selalu ada budget untuk siap mentraining karyawan baru jika pada
akhirnya karyawan tersebut mengundurkan diri / pindah kerja / membangun
bisnis baru sesuai yang telah dipelajari selama bekerja di perusahaan
tersebut.
3. Persaingan yang ketat sehingga terus memerlukan pengembangan
modal. Bisa jadi memerlukan pinjaman
keuangan Bank. ร Resiko
tinggi jika pengelolaan keuangan tidak baik.
4. Makin tinggi omset,
diperlukan biaya untuk membuat badan
hukum sebagai legalitas perusahaanyang membesar, sehingga wajib lapor PAJAK
PERUSAHAAN.
5. Antar teman bisa menjadi
pesaing terutama jika menyangkut tender proyek bernilai lebih dari ratusan
juta rupiah.
6. Saat LIBURAN tetap memikirkan bisnis yang ditinggalkan. Dan apakah budget liburan mengganggu pos
keuangan operasional atau tidak karena membiayai sendiri untuk liburan. Bahkan jika perlu ajak karyawan untuk
liburan dengan biaya perusahaan, mungkin dari laba perusahaan yang dikurangi
budget MEMBIAYAI LIBURAN KARYAWAN.
7. Saat hendak mengajukan
pinjaman ke Bank, diperlukan legalitas badan hukum dan jaminan berupa surat
berharga/aset perusahaan.
8. Posisi owner yang telah
memiliki penghasilan ratusan juta rupiah tetap harus memiliki cadangan dana
untuk penjagaan aset saat sewaktu-waktu omset perusahaan turun atau
penghasilan tersebut diinvestasikan ke dalam bentuk bisnis baru.
9. Peluang penambahan
penghasilan dari bisnis Anda sendiri untuk membantu bawahan tetap bawahan
tidak menyamai penghasilan Anda.
|
1. Tidak Nyaman karena harus tahan mental berupa malu, karena
seringkali dianggap sebelah mata. Mau
menurunkan gengsi diri, kalau perlu pakai kaca mata kuda saat bertemu teman
lama yang melihat Anda masih belum berhasil juga di MLM. Belum lagi rasa cape yang tidak
berkesudahan jika belum mencapai hasil.
2. Bagi orang-orang yang
ulet,sabar, serta mau merendahkan hati untuk belajar dan menghormati orang
lain, ujian ditolak orang lain tidak
sebanding dengan hasil yang dicapai.
Jadi UJIANnya berbentuk ujian mental, tahan mental.
3. Senang jika ada junior satu
tim (kata lainnya adalah downline) yang berprestasi. Saling menguatkan dan membantu lebih
maju. Diperlukan kerendahan hati untuk
selalu mau mengedifikasi, menghargai, menghormati orang lain, baik pengajak,
yang diajak, bahkan yang bukan satu tim.
Secara tidak langsung MLM mendidik moral untuk saling menghargai.
4. Untuk MLM yang FAIR, ketika
ada tim di bawahnya (downline) memiliki hasil omset/pencapaian yang hampir
menyusul Anda, bonus yang lebih besar diberikan kepada tim Anda. Fair
bukan? Bukan bawahan yang kerja lalu
atasan bisa langsung santai ongkang-ongkang kaki dapat bonus. Sehingga Anda terpacu untuk bekerja lebih
giat lagi, karena tidak ada proses menjilat atasan Anda supaya bisa naik
jabatan /peringkat dan naik bonus.
5. Ketika sudah ada hasil yang
bisa diperlihatkan, masih juga dianggap bohong dan dianggap kamuflase supaya
terlihat berhasil.
6. Ketika sudah mendapatkan LIBURAN GRATIS ke Luar Negeri yang
benar-benar tidak berbayar dengan jamuan yang luar biasa mewah, masih juga
dipertanyakan, benar gratis atau bayar?
Ya...jika belum mencapai kualifikasi tertentu memang berbayar bisa
dikumpulkan dari bonus-bonus. Jika
sudah mencapai kualifikasi tertentu, meskipun ada yang berbayar biasanya
hanya tiket pesawat dan itu pun jika ada anggota keluarga yang diajak, berupa
pembayaran tiket pesawatnya saja.
Fasilitas di negara yang dituju, gratis bahkan untuk keluarga yang
diajak. Jadi sekali lagi, jika ada ANGGOTA KELUARGA YANG DIAJAK, CUKUP MODAL
TIKET PESAWAT SAJA.
7. Semakin tinggi omset dan
penghasilan, meski mencapai ratusan juta per bulan, tidak memerlukan badan
hukum, cukup membayar Pajak Penghasilan Pribadi. Dan tidak perlu memikirkan cadangan dana
kecuali memang dana tersebut diinvestasikan di bidang yang sudah pasti dan
passive income.
8. Susah mengajukan kredit
Bank. Tetapi saat bonus sudah sangat
mencukupi, dapat membeli tunai.
9. Terbuka bagi setiap orang memiliki peluang yang adil dan sama tanpa
membedakan latar belakang. Ada nilai
yang melampaui sekadar potensi memperoleh banyak uang. Bukan memperkaya diri sendiri.
|
Jika tertarik untuk membaca lebih lanjut, silakan klik tulisan
lanjutan di link ini
Dan Silakan dicek klik link di bawah untuk sarana teman-teman belajar bisnis online pengaplikasian dari sistem internet marketing :
klik untuk belajar sistem bisnis onlineDan Silakan dicek klik link di bawah untuk sarana teman-teman belajar bisnis online pengaplikasian dari sistem internet marketing :
Kami akan mengirimkan e-mail berupa training cara memulai bisnis melalui sistem online yang mengadopsi internet marketing tanpa teman-teman harus membuat web sendiri. Mohon masukkan data e-mail teman-teman sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar